HAL YANG REMEH-TEMEH



 

HAL YANG REMEH-TEMEH



Tudingan, kritikan, mencari-cari kesalahan, dan berkeluh kesah, semua itu merupakan bentuk ungkapan perasaan kita kepada hal yang Negatif. Semuanya menimbulkan percecokan. Setiap keluhan kecil dan satu detik kritikan kita terhadap sesuatu keadaan, itu berarti secara tidak sadar kita sedang mengungkapkan perasaan negatif. Berkeluh kesah tentang kondisi perasaan yang sedang kita rasakan seperti keadaan Rumah, Orang tua, Cuaca, Lalu lintas, Pasangan, Persahabatan, Pertemanan, Makanan, Alat komunikasi, Kendaraan, Keuangan, Kesehatan, Pekerjaan, Perkuliahan, dan Bisnis. Semua itu tampaknya suatu hal yang remeh-temeh yang sering kita keluh kesahkan di kehidupan kita sehari-hari, dan yang harus kita pahami sekarang adalah apa yang telah kita keluhkan, apa pun itu? Semuanya akan mengembalikan ke diri kita berbagai cikal-bakal hal-hal yang Negatif.

 

Kenapa sih? kebanyakaan orang selalu berteman akrab dengan kosa kata seperti Buruk, Malas, Tidak bisa, Menyebalkan, Bete, Tidak di anggap dan lain sebagainya. Keterbatasan pemahaman dalam menerapkan kata-kata yang remeh-temeh yang kesemuaanya mengandung hal Negatif di keseharian kita itu malah justru memperkeruh keadaan, baik keadaan itu kita yang ciptakan maupun keadaan itu yang sedang orang lain ciptakan.



Harusnya kita selalu mengucapkan kosa kata yang luar biasa, kosa kata yang remeh-temeh tapi jika kita mengucapkanya ada suatu daya yang akan menciptakan keadaan yang sangat luar biasa. Seperti kosa kata Semangat!, Aku bisa!, Hari yang sangat indah! Menyenangkan! Bahagia! Bersyukur!Sukses! dll. Tahukah kamu sobat! Jika kita selalu mengucappkan kata-kata yang Positif, semua kata itu akan memuat perasaan yang kuat dan akan serta-merta menciptakan keadaan yang termuat dalam kata tersebut, misalnya; “ Hari ini, adalah hari yang sangat Indah.” Secara tidak sadar kata yang kita ucapkan “ Hari yang sangat Indah.” Kata itu memuat perasaan yang Positif , dan pada saat kita mengungkapkan kata yang memuat perasaan Positif itu maka timbulah daya yang akan menebarkan hal-hal Positif ke segala ruang di sekitar kita. 



Daya itu mengirimkan pesan-pesan Positif kepada keadaan sekitar, bahkan tak terbatas cakupan dari Daya itu. Membuat keadaan yang tadinya penuh dengan hal-hal Negatif akan berubah menjadi hal-hal yang Positif di dalam keadaan itu sendiri. Kata-kata itu akan kembali kepada kita dengan membawa keadaan yang termuat di dalam kata yang kita ungkapkan, yang artinya kata-kata itu menempelkan lebel-lebel yang Positif. Hari yang sangat indah itu pun akan kita dapatkan.



Jadi  Sobat, mulai sekarang kita harus memilih kata-kata yang terbaik untuk menciptakan keadaan yang baik buat kita, karena semua akan kembali ke diri kita. Hal yang remeh-temeh bukan? Tapi kebanyakan orang telah salah memulainya.





Jangan lupa baca Artikel menarik lainya, Sobat…

0 komentar:

6 SAHABAT



6 SAHABAT

Bagian 1

TEXTUM







Hari kamis minggu ke dua di bulan Oktober, Udara panas yang begitu menyengat terpapar di segala ruang tak terkecuali di balik daun-daun yang seharusnya paparan sinar matahari tak bisa menembus ruang nano sekecil itu, Tapi nyatanya sinar matahari itu malah begitu akrab denganya. Suasana kampus siang itu pun mendadak memperliahatkan sifat aslinya yang begitu tidak bersahabat bagi Mahasiswanya di karenakan oleh berbagai faktor yang membuat suasana itu enggan bersahabat. Suasana yang jauh dari kesan nyaman yang tidak menunjukan rasa pertemanan yang solid antara lingkungan dan orang-orang di dalamnya. Tempat parkir yang begitu sesak seakan menjerit, meminta tolong kepada sang empunya;juru parkir, Dia begitu kelelahan jika harus mengorbankan tubuhnya untuk menampung begitu banyak kendaraan bermotor setiap hari, dalam setiap hari itu juga dia di gilir paksa untuk melayani dan menampung benda mati yang harganya mahal, tapi fungsi dan kegunaanya tak jarang di salah gunakan oleh pemiliknya, jadi jangan heran jika benda mati itu bisa menambah nilai plus sekaligus menambah gengsi kepada pemiliknya.
 
Di halaman luar kampus terlihat sekumpulan orang-orang sukses terpilih yang telah membulatkan tekad mereka, membebaskan diri dari ruang ketidaktahuan akan pentingnya  pendidikan tingkat tinggi yang sangat besar manfaatnya untuk bekal mereka mengarungi perjalanan hidup dengan ilmu yang sangat ampuh dan tidak ada tandinganya yaitu;Pendidikan. Di wajah mereka tergambar suasana hati yang begitu bahagia tak kepalang tanggung, meski terlihat gugup dan polos di balik Almamater biru yang mereka kenakan, tapi terlihat sangat jelas bahwa di dalam tubuh-tubuh mungil mereka telah memprsiapkan diri sebaik mungkin untuk menerima aktifitas baru. Sel-sel yang ada pada tubuh mereka akan bekerja lebih berat lagi dari sebelumnya untuk melaksanakan perintah otak dan menurunkan perintah tersebut  ke otot-otot tangan, Kaki, Pinggul, Perut, Mata, Telinga, bahkan otot yang sangat vital pun tak di terlewatkan, Semua itu akan bekerja sama untuk mensukseskan komando perintah dari otak. Organ motorik lainya pun tak kalah gesit, dia begitu bersemangat untuk mendukung perintah-perintah otak yang begitu Gaduh, Ramai, dan Berisik di penuhi oleh gagasan-gagasan ide yang cemerlang, Gagasan-gagasan ide yang nantinya akan mengubah mimik wajah muram Ibu Pertiwi menjadi paras cantik dengan senyum yang mengembang penuh kebanggaan memilki putra-putri berkualitas. Otak yang akan bekerja lebih keras lagi dari sebelumnya untuk menciptakan ide-ide berlian yang sangat kaya akan taktik cerdik dan terobosan menakjubkan dalam menghadapi suatu permasalahan yang saat ini sangat complicated . Tangan dan kaki mereka pun akan bekerja dan melangkah sejauh mungkin dari sebelumnya untuk mengimbangi gagasan ide dari otak mereka yang meluncur deras. Mereka sangat antusias menyambut sang pemegang kunci yang sangat keramat untuk membuka pintu takdir dalam hidup mereka, Pemegang kunci keramat itu tak lain tak bukan adalah Pendidikan. 

Ada yang sedang duduk melingkar seperti sedang membahas isu penting tentang krisis pangan nasional yang belakangan ini rame di bicarakan oleh berbagai kalangan, Dan isu-isu penting lainya seperti kenaikan BBM, Pro-kontra tentang penyelenggaraan Miss Word 213 di Bali, atau isu yang sangat panas yang sedang hangat di publikasikan di berbagai Media televisi, Media cetak. Situs jejaring sosial, maupun kabar dari burung hantu. Dan membuat orang-orang yang mengikuti isu tersebut resah dan tak kalah panas, Yaitu tentang seseorang yang biasa-biasa saja tapi jika berbicara seakan yang paling benar dengan kata-kata intelektual setingkat menteri luar negeri, Mungkin orang tersebut telah memilah kata demi kata jauh-jauh hari merangkai dan menyusun menjadi sebuah kalimat intelek penuh mantra sihir yang jika seseorang mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang di atas akan langsung menganggukan kepala tiga samapi seratus kali dengan takzim, Membodohi diri sendiri karena telah membuka pintu perpustakaan kata lebar-lebar dan mempersilahkan kepada kalimat sihir itu masuk, Duduk berayun-ayun di ruangan tak terbatas yang disebut otak. Mengorbankan waktu istirahat malamnya hanya demi merangkai kalimat yang tidak jelas makna dan arti yang terkandung di setiap suku katanya. Mungkin juga orang tersebut lupa saat tengah menyusun kalimat yang menakjubkan bin kemahatololan itu tak menyandingkan dengan kamus yang bertuliskan “ Kamus bahasa Indonesia terlengkap 10.200.000 suku kata “ di cover sampul depan. Sehingga apa yang di susun dan diucapkanya menjadi salah kaprah.

Ada juga yang duduk berderet memanjang dipagar bangunan kampus, Bokong mereka menemplok sekenanya saja di ujung pondasi pagar tersebut dengan posisi punggung condong ke  arah depan dan tangan memegang piring berisi Bakso, Mie Ayam, Soto, dan Siomay. Yah karena satu alasan klasik yang tidak bisa terbantahkan, Mereka kelaparan seusai mengikuti kelas mata kuliah logika algoritma dan pemrograman, Di tambah lagi ruangan kelas itu ber-AC jadi semakin kuatlah alasan mereka memesan makanan jauh-jauh hari sebelumnya untuk mengobati rasa lapar siang itu, Jika hari itu hari kamis berarti hari senin sebelumnya mereka telah memesan makanan itu. Perut mereka mendadak melakukan unjuk rasa besar-besaran dengan agenda “ Membangun Gizi Bangsa dan Menolak Busung Lapar ”. Berbagai atribut lengkap telah mereka siapkan khas ala tukang demo bayaran, Ada yang membawa spanduk bertuliskan” Tolak busung lapar”.  Ada juga sebagian yang membawa alat pengeras suara, memakai Slayer, Bergandengan tangan, Kompak, Gaduh, dan Terorganisir. Cacing-cacing yang menghuni perut orang-orang siang itu berjuang bersama tanpa kenal lelah, Kembali menyuarakan Aspirasi mereka untuk kelangsungan hidup anak cucunya dan Aspirasi mereka pun terkabulkan hari itu juga tanpa diselenggarakan pertemuan untuk bernegosiasi antara ke dua belah pihak. Aspirasi yang mereka harapkan akhirnya di dapatkanya dengan perjuangan yang gigih dengan hasil berupa satu porsi Bakso, Mie Ayam, Soto,dan Siomay. Kemakmuran keluarga mereka pun terselamatkan oleh porsi-porsi makanan tersebut. Kebanyakan dari orang-orang ini adalah kaum Hawa tapi tak jarang anak Adam ikut Nimbrung, Nyempil, Sendirian, Aneh, dan Ganjil penuh tanda tanya besar bagi yang mengamati dengan detail perilaku anak Adam itu. Kadang dia duduk di tengah deret panjang itu, kadang juga dia duduk di samping kanan ujung, atau samping kiri ujung dari deretan orang itu. Dan topik pembicaraan mereka pun tak kalah penting dari sekumpulan orang yang duduk melingkar tadi, Jika tadi mereka membahas isu penting yang menimpa bangsa ini dengan penuh serius, kaum yang duduk berderet memanjang itu pun mengupas tuntas tentang penyebab isu yang di bicarakan oleh orang-orang yang duduk melingkar tadi mengenai harga Cabe Import, Bawang putih Import, Kedelai Import, Beras Import,dan lain-lain yang berbau Import tentunya dengan gaya teatrikal tingkat tinggi dan bahasa tubuh yang sangat selaras dengan apa yang sedang mereka katakan layaknya para pejabat provinsi yang sedang menyelenggarakan rapat tertutup membahas perkara pelanggar hukum yang berdasi di daerah kekuasaan mereka masing-masing. Gaya teatrikal para pejabat tinggi itu pun sudah sangat tinggi ilmunya, sangat sulit di pelajari jika otak seseorang yang berminat untuk belajar masih normal. Menggebrak meja dengan mata melotot, atau mata melotot sambil menyiram air mineral ke lawan main bicaranya. Sungguh sangat tidak mencerminkan perilaku baik yang harusnya menjadi panutan masyarakat.
Kemana mereka membuang ijazah perguruan tingginya? Disimpan di dalam berangkas besi dengan kunci kombinasi 100 digitkah?yang sangat sulit di jebol perampok setingkat internasional.  Atau dia simpan di dalam bungker setebal satu setengah meter dengan bahan besi baja kualitas terbaik di muka bumi ini yang jika diledakan dengan 10.000 ton TNT tak sedikit pun goyang, tak bergeming sama sekali, masih kokoh dan angkuh. Sehingga ijazah Perguruan Tinggi itu tak akan merasa malu lagi karena sampai kiamat pun tak akan pernah berjumpa dengan sang pemilik Ijazah itu sendiri dan manusia-manusia lain. Sendirian di dalam berangkas kemunafikan sang pemilik, Angka-angka keramat menakjubkan yang di tulis dengan mata hati terpasung. 
Memprihatinkan sekali kualitas SDM para pemimpin negeri Zambrud Khatulistiwa kita ini.

Bersambung….

2 komentar: